WartaDepok.com – Tangan Muin (48) sudah lihai dan cekatan memilih koran dan tabloid mana yang akan dia jajakan. Dimasa Pandemi informasi harus tetap tersalurkan, koran dan majalah masih diantar untuk menemani sarapan pagi para pelanggan.
Setiap pukul 04.00, aktifitas agen koran sudah mulai ramai, Muin pun berangkat saat anak-anaknya masih pulas tertidur. Namun kini bawaannya tak lagi sama, saat ini dia bawa koran tak terlalu banyak, seperti saat berjualan lima sampai sepuluh tahun lalu.
Pembatasan sosial, dan jaga jarak dirasa mempengaruhi penjualan media cetak, karena banyak orang yang mulai meninggalkan saling bersentuhan termasuk memegang koran.
“Sudah banyak yang putus langganan, gara-gara Covid-19,” kata Muin.
Muin setiap hari berjalan kaki, keliling di wilayah Depok untuk menjual korannya demi menghidupi keluarga. Menurutnya banyak para pelanggan berhenti karena saat ini mendapatkan informasi bisa lebih mudah. “Tinggal mengunakan ponsel mereka sudah langsung mendapat berita,” katanya.
Belum lagi menurutnya para pengasong korannya semakin sulit untuk menjual koran, karena setiap memasuki komplek perumahan dilarang, karena banyak perumahan ditutup. “Banyak portal ditutup tidak boleh memasukan orang dengan sembarangan saat pandemi ini,” katanya.
Sementara itu, agen Koran di Fly over, Roni mengatakan setiap pukul 04:00 dia sudah mengatur anak buahnya membagikan media cetak nasional maupun lokal kepada anak buahnya. Untuk kemudian diantarkan langsung kepelanggan atau para pengasong yang menjual berkeliling perumahan.
Di masa Pandemi, Roni bersama para pengasong berharap kepada penerbit untuk memperhatikan ujung tombak penyebaran koran di Kota Depok.
Namun demikian, pihaknya merasa bangga karena selama hampir 20 tahun berawal dari pengasong pada tahun 2000, sampai menjadi angen koran,dapat berperan setra menyampaikan informasi kepada masyrakat melalui media cetak. (rub/WD)