HeadlineHumaniora

Depok Menuju Jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023

76
×

Depok Menuju Jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023

Sebarkan artikel ini
Tampak terlihat suasana kendaraan yang melintas di kawasan Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Jawa Barat. Kota Depok sampai saat ini terus berkembang dengan meningkatnya berbagai macam pembangunan insfratuktur dasar seperti jalan, serta ruang ruang publik yang terus dikembangkan.(Ahmad Fachry/Warta Media Group)

WartaDepok.com – Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, terpilihnya Kota Depok sebagai perwakilan Indonesia yang masuk nominasi UNESCO Creative Cities Network (UCCN) tahun 2023, menjadi bukti nyata hadirnya pemerintah kota dalam mengembangkan Depok sebagai kota kreatif, bahkan cikal bakalnya sudah ada sejak lama.

Hal tersebut disampaikan Kiai Idris, sapaan akrab Wali Kota Depok, saat menjadi narasumber dalam program The Leader Radio MNC Trijaya FM Secara Virtual di Ruang Kerja Wali Kota Depok Lantai 2, Balai Kota Depok, Kamis (15/06/23).

“Depok itu tidak mau cuap-cuap untuk pencitraan, makanya ini sebagai bukti, karena memang sejak tahun 2003-2004 cikal bakal dari kota kreatif sebenarnya sudah kita bangun,” katanya di sela-sela acara tersebut.

Bahkan, ujar Kiai Idris, sejumlah startup di Kota Depok sudah diberikan semacam stimulus untuk meningkatkan motivasi mengembangkan perusahaan rintisannya.

“Beberapa startup sudah kita berikan semacam motivasi, kita dorong untuk mengembangkan startup nya,” ujarnya.

Menurut Kiai Idris, salah satu potensi di Kota Depok bersumber dari Universitas Indonesia (UI), terutama banyaknya alumni kampus tersebut yang memutuskan untuk tetap berdomisili di Depok.

“Pak Anis (Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met., Rektor Universitas Indonesia periode 2014–2019), sempat bilang begini ke saya, Pak Idris ini tidak kurang dari satu persen per tahunnya, tamatan-tamatan UI itu tidak pulang ke kampungnya, tapi berdomisili di Kota Depok,” tutur Kiai Idris.

“Artinya bahwa ada potensi yang luar biasa menurut saya, terlepas mereka ber-KTP Depok atau tidak, tapi mereka berdomisili di sini sebagai residensial,” katanya.

Tentu, lanjut Kiai Idris, mereka (tamatan UI) memiliki potensi-potensi yang luar biasa, karena mereka adalah orang-orang cerdas dan terpelajar yang mempunyai potensi yang luar biasa.

“Mayoritas dari alumni UI itu bekerja sebagai pemilik jasa IT, ini sebagai sesuatu hal yang menurut saya harus kita banggakan dan apresiasi, kehadiran mereka di Depok, itu sejak tahun 2003-2004,” jelasnya.

Ketika dirinya dinobatkan sebagai Wali Kota Depok periode pertama, ia menguatkan kembali hubungan antara Kota Depok dengan UI.

“Penguatan hubungan tersebut sampai kepada perjanjian kerja di semua bidang-bidang pada setiap fakultas di UI, di antaranya, potensi IT, dan mereka sudah punya beberapa startup yang bisa dikembangan,” ungkapnya.

Seiring berjalannya waktu, startup di Kota Depok kini sudah mencapai 130 lebih, mereka bergabung, berkolaborasi, dan di antara startup tersebut sudah mempunyai jejaring, baik nasional maupun internasional.

“Bahkan ada sebuah lembaga menamakan Madrasah TechnoNatura, ini satu-satunya tempat, diakui dan diminta oleh California, dunia internasional, hanya madrasah ini yang dapat mengeluarkan rekomendasi untuk ikut lomba robot,” lanjutnya.

Sebab, robot-robot buatan Madrasah TechnoNatura sudah menjuarai ajang di tingkat internasional, dan sudah banyak sertifikat yang diperoleh mereka.

Mereka juga mendapat rekomendasi untuk membina sekolah lain untuk pembuatan robot-robot untuk SMA/SMK.

“Ini adanya di Depok, ber-KTP Depok, dan ini sudah lama, sudah mengeluarkan beberapa angkatan,” tuturnya.

Kiai Idris mengungkapkan, ketika berkolaborasi dengan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono di periode kedua kepemimpinannya sebagai Wali Kota Depok, semakin menguatkan Kota Depok sampai akhirnya memberanikan diri untuk diuji kemampuannya menjadi kota kreatif.

Pasalnya, Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono merupakan alumni dari Fakultas Teknik di Kampus UI.

“Ketika ada tawaran dari kementerian ayo kabupaten, kota siapa yang mau mendaftar untuk diuji kemampuannya jadi kota kreatif, majulah Depok, waktu itu ada beberapa kota/kabupaten, di saring-saring, tinggal enam kabupaten/kota,” imbuhnya.

BACA JUGA:  HUT ke-26 Kota Depok, Ayu Ting Ting Lepas Ribuan Peserta Jalan Sehat yang Digagas Dua Tokoh Masyarakat Fenomenal

Dari enam kabupaten/kota dipilihlah dua kota, salah satunya Kota Depok, yang selanjutnya direkomendasikan oleh UNESCO untuk menjadi anggota jejaring global UCCN 2023.

“Kemarin (14/06), sudah diverifikasi oleh Panselnas bersama Tim Sekretariat Kemenparekraf, dan ini dilaporkan hasil verifikasi ke UCCN, nanti di akhir bulan ini atau di awal bulan (Juli), akan dilakukan dialog dengan kepala daerah untuk bisa menjelaskan hal yang sudah diverifikasi dan apa-apa yang kurang yang menjadi catatan Panselnas,” paparnya.

Dalam UCCN 2023, Kota Depok mewakili Indonesia dalam bidang media arts atau seni media, yaitu bagaimana startup-startup di Depok dan beberapa aplikasi sudah mereka buat tidak lepas dari unsur culture (budaya).

“Culture ini menjadi catatan yang menjadi pusat perhatian dari UNESCO, masalah culture dan education-nya itu seperti apa,” ucapnya.

“Ini yang akan dilihat, arahnya kemana, misalnya pengembangan marketing untuk UMKM, untuk ekonomi kreatif, dan permodalannya seperti apa, ini yang mereka bantu sekarang,” imbuhnya.

“Manfaatnya nanti mewujudkan visibilitas dan citra kota di dunia internasional,” kata Kiai Idris.

*Depok Akan Memiliki Creative Center*

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, ke depan Depok akan memiliki Creative Center atau Gedung Kreatif sebagai pusat kreativitas bagi anak muda.

Usulan tersebut sudah direstui oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil, termasuk Detail Engineering Design atau DED pun sudah selesai dirancang.

“Beliau waktu itu sudah menganggarkan, tapi yang terjadi tahun 2020 – 2021 ada refocusing, akhirnya di delete itu anggaran, Rp 22 miliar waktu itu dianggarkan,” ungkap Kyai Idris, sapaannya.

Tidak patah arang, Kiai Idris meminta pengadaan Creative Center untuk Kota Depok tetap dianggaran pada tahun 2024 ke Provinsi Jawa Barat. Agar terwujud, pihaknya juga telah menganggarkan rencana pembanguan Creative Center ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok.

Nantinya tempat berkumpul untuk anak muda tersebut akan diisi dengan Cloud Kitchen yang dikembangan oleh Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), yang ke depan juga akan bekerja sama dengan Pemkot Depok.

“Termasuk juga tadi startup-startup yang sudah senior, saya juga minta ke Madrasah TeknoNatura untuk mengembangkan kebiasaannya ke sekolah-sekolah, baik ke SMA, SMK yang ada di Kota Depok,” ungkapnya.

Nantinya Creative Center ini direncanakan dibangun di dekat Taman Alun-alun Kota Depok, yang ada di Jalan Boulevard Grand Depok City (GDC), Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong.

“Di depan Taman Alun-alun Kota Depok jarak sekitar 300 meter, rencananya di sana akan kita buat,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *