Muhammad Ariza Ridwan mulai dikenal sejak lolos IISMA di University of Missouri Kansas City Amerika Serikat. Pemuda kelahiran Medan, 1 November 2003 ini merupakan Finalis Duta Genre Kota Medan dan Finalis Duta Genre Sumatera Utara tahun 2020. mimpinya diawali sejak kecil di Kota Medan, hingga melanjutkan Pendidikan tinggi di Sekolah Vokasi IPB University dengan program studi Manajemen Industri. Saat menempuh Pendidikan tinggi, Ariza juga aktif tergabung dalam Organisasi Kemahasiswaan Kampus yaitu Dewan Perwakilan Mahasiswa.
Pendidikannya diawali dengan masuk SD Pertiwi Kota Medan, kemudian melanjutkan Pendidikan di MTS Negeri 2 Medan, setelah lulus MTS ia melanjutkan Pendidikan di MAN 1 Medan dan berkuliah di Sekolah Vokasi IPB University dengan program studi Manajemen Industri.
Duduk di bangku Madrasah Negeri atas kemauan orang tua tidak membuat Ariza putus semangat untuk menggapai mimpinya. Setelahnya Ariza tetap melanjutkan di bangku Madrasah Aliyah Negeri dengan mengambil fokus jurusan Ilmu Pengetahuan Alam.
Sejak duduk di bangku MAN inilah Ariza memiliki ketertarikan untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri. “Karena kakak kelasku ada yang diterima program KL YES Ke Amerika Serikat”, ucap Ariza saat diwawancarai melalui zoom meeting. Karena hal tersebut, sejak kelas 11 Ariza mulai mencari tau tentang program KL YES untuk dapat diikutinya.
Satu tahun kemudian program KL YES dibuka, dan Ariza pun mendaftar program tersebut. Saat sudah di tahap submit berkas, Ariza tidak mendapatkan izin oleh wali kelasnya. Dikarenakan salah satu persyaratan submit berkas tersebut harus mendapatkan surat rekomendasi dari wali kelas, namun wali kelas Ariza tidak mengizinkannya dengan alasan Amerika adalah negara yang rasis.
Setelah tidak mendapatkan izin, Ariza pun tetap berfikir bahwa suatu saat ia pasti akan belajar ke luar negeri. Ariza fokus menyiapkan dirinya untuk mengikuti tes SBMPTN, karena pada saat itu Ariza ingin memasuki Universitas Sumatera Utara dengan jurusan Komputer, namun Ariza gagal pada saat SBMPTN dan tidak diterima di Universitas Sumatera Utara.
Kegagalan itu juga tak membuat Ariza patah semangat. Dikarenakan setelah itu Ariza diterima di Sekolah Vokasi IPB University melalui jalur USMI IPB. Namun setelah diterima di Sekolah Vokasi IPB University, Ariza mulai melupakan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri atau melakukan pertukaran pelajar, dikarenakan fokus Ariza pada saat itu sudah dengan kegiatan praktikum dan perkuliahannya, belum lagi jika ditambah dengan kegiatan organisasinya.
Tapi sepertinya pemikiran tersebut hanya berlangsung satu semester saja bagi Ariza, pasalnya saat di wawancarai melalui zoom meeting, Ariza mengatakan bahwa ia mengetahui dan mencari informasi mengenai program IISMA pada saat semester 2. “Tapi saat semester 2 aku lihat di Instagram Sekolah Vokasi ada mahasiswa yang diterima program pertukaran pelajar (IISMA) dan dari situlah aku cari tau tentang IISMA”.
Ariza mulai mencari informasi mengenai program IISMA dari kakak tingkatnya dan akhirnya Ariza memutuskan untuk mendaftar program IISMA di tahun 2023. Untuk waktu belajar antara praktikum, perkuliahan, dan persiapan test Ariza melakukan dengan seimbang.
Untuk menunjang persiapan testnya, Ariza mengikuti les speaking Bahasa Inggris di semester 2 yang kebetulan pada saat semester 2 tersebut ia tidak terlalu sibuk di kegiatan perkuliahan dan praktikum, yang akhirnya waktunya ia gunakan untuk mengikuti les speaking Bahasa Inggris. Untuk test IISMA, Ariza mengambil test Duolingo yang sebelumnya memang tidak sama sekali ia ketahui, maka dari itu Ariza benar-benar belajar dari awal. Saat IISMA, Ariza mengambil 2 universitas dan jurusan yang berbeda. Pada pilihan pertama Ariza mengambil University Malaysia Pahang dengan jurusan Mechanical Engginering dan pada pilihan kedua mengambil University of Missouri Kansas City Amerika Serikat dengan jurusan Artificial Intelligence.
“Sebenernya pas IISMA aku sudah nggak tertarik buat ke US, karena aku lebih tertarik ke London dengan jurusan Bisnis Manajemen, tapi karena harus pilih yang sejurusan, akupun juga harus pilih kampus dan jurusan sesuai dengan prodi aku di SV IPB University”, ucap Ariza saat di wawancarai melalui zoom meeting.
Menariknya, Ariza dan ke 15 teman lainnya yang diterima di University of Missouri Kansas City Amerika Serikat merupakan Angkatan pertama IISMA Indonesia yang diterima di University of Missouri Kansas City Amerika Serikat, karena sebelum-sebelumnya belum ada Kerjasama IISMA dengan University of Missouri Kansas City Amerika Serikat.
Terkait biaya kebutuhan hidup, tiket pulang pergi, dan lain sebagainya Ariza telah mendapatkan full biaya dari program IISMA ini. “Karena aku skemanya regular jadi dibiayai seluruhnya. Tapi untuk saat ini udah banyak skema sih di IISMA”, ucap Ariza saat di wawancarai melalui zoom meeting. Untuk penyesuaian lingkungan di Amerika Serikat, Ariza perlu 1 minggu pertama untuk menyesuaikan waktu, seperti jadwal sholat, makan dll.
Saat di University of Missouri Kansas City Amerika Serikat, Ariza juga melakukan KRS di awal perkuliahan. Ariza mengambil 4 kelas, dengan 2 kelas sesuai jurusan dan 2 kelas mata kuliah yang wajib diikuti mahasiswa IISMA saja. Untuk durasi perkuliahan kurang lebih berlangsung selama satu jam untuk masing-masing SKS.
Namun, menurut Ariza terdapat perbedaan yang signifikan antara perkuliahan di IPB University dan University of Missouri Kansas City Amerika Serikat, perbedaannya ialah Ketika perkuliahan di IPB University hanya dikhususkan untuk setiap kelas dengan semester yang sama, namun jika di University of Missouri Kansas City Amerika Serikat boleh dari berbagai semester untuk mata kuliah yang diambil. Selain itu, kuliah di University of Missouri Kansas City Amerika Serikat menurutnya juga lebih fleksibel dibanding dengan IPB University yang terikat pada aturan yang ada dari kampus.
Saat ini Ariza sudah selesai menyelesaikan program IISMA di University of Missouri Kansas City Amerika Serikat dan sudah Kembali ke Indonesia, lebih tepatnya Kota Bogor. Kesibukannya saat ini, ia melanjutkan menjadi mahasiswa semester 6 dengan Magang.
Kegiatan Magangnya dilakukan di Telkom Satelit Kota Bogor, dan menariknya lagi Ariza diterima MSIB atau Magang Studi Independent Bersertifikat. Sejak saat kembali dari menyelesaikan program IISMA nya, ia juga mengaku beberapa kali menghadiri undangan untuk menjadi narasumber maupun talkshow, salah satunya yaitu pada BEM Akademik Prestasi Sekolah Vokasi IPB University, dan ICO IPB University. (*)
*Penulis adalah Mahasiswa Program Keahlian Komunika IPB University