WartaDepok.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tengah bersiap melaksanakan Sub-Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio regional Jawa Barat yang akan dimulai secara serentak pada 3 April. Hal ini dilakukan untuk penanggulangan atas ditemukannya satu kasus Polio di Kabupaten Purwakarta pada 15 Maret.
“Ditemukan kasus Polio walaupun satu orang, ini sudah membuat Jawa Barat dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga kita Kota depok didalamnya melaksanakan Sub PIN Polio,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati dilansir dari laman resmi Kota Depok.
Pelaksanaan Sub PIN Polio dilaksanakan dalam dua putaran. Putaran Sub PIN Polio pertama dilaksanakan pada 3 April. Selanjutnya putaran Sub PIN Polio kedua pada 15 Mei dengan interval minimal satu bulan.
“Targetnya adalah 95 persen dari seluruh balita usia 0-59 bulan yang ada di Kota Depok,” jelasnya.
Jenis vaksin yang digunakan adalah novel Oral Polio Vaccine tipe 2 (nOPV2) dengan kemasan 50 dosis per vial. Vaksin nOPV2 hanya digunakan pada pelaksanaan Sub PIN dalam rangka penanggulangan KLB Polio tipe 2.
“Pelaksanaan Sub PIN Polio ini dilaksanakan di beberapa lokasi. Mulai dari Puskesmas, Posyandu, dan satuan pendidikan. Misalnya PAUD, TK dan RA. Termasuk, rumah sakit dan pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi Dinkes,” ungkapnya.
Pada 3 April juga akan dilakukan pencanangan serentak Sub PIN Polio di 11 kecamatan. Serta akan ada pencanangan tingkat kota oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
“Kami Dinas Kesehatan Kota Depok tidak bisa berjalan sendiri, sehingga kami membutuhkan dukungan support dari bapak ibu sekalian. Sehingga kegiatan Sub PIN Polio ini bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target yang diharapkan 95 persen dari seluruh balita di kota depok tanpa memandang status imunisasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Rodman Tarigan, anggota Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI) Jawa Barat menerangkan, polio adalah penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh virus Polio. Virus tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan atau kecacatan seumur hidup hingga mengakibatkan kematian.
“Polio tidak dapat diobati, hanya dapat dicegah dengan imunisasi polio,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, setidaknya ada empat upaya untuk mencegah polio. Pertama, imunisasi polio lengkap sesuai dengan jadwal pada bayi, selalu cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan bilas dengan air bersih.
“Lalu, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan tidak membuang air besar sembarangan,” tandasnya.