BalaikotaHeadline

Keseriusan Pemkot Depok Cari Tempat Isolasi Bagi Pasien OTG

68
×

Keseriusan Pemkot Depok Cari Tempat Isolasi Bagi Pasien OTG

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi/Shutterstock

WartaDepok.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 (GTPPC) Kota Depok mencatat ada lebih dari 1.101 pasien tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Saat ini Depok hanya memiliki dua lokasi isolasi pasien OTG yaitu di Rumah Sakit Citra Media dan RS HGA. Kapasitas di RS Citra Medika sekitar 60 tempat tidur dan di RS HGA sekitar 15 saja.

Dengan banyaknya jumlah pasien OTG maka kebutuhan penambahan tempat isolasi khusus OTG pun mendesak dibutuhkan.

Pemerintah Kota Depok telah menjalin komunikasi dengan pihak lain untuk menyediakan tempat isolasi.

Yang saat ini sedang dibidik adalah Wisma Makara Universitas Indonesia yang letaknya berada di kawasan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

Jumlah ruangan yang ada di Wisma Makara UI sekitar 60 kamar dengan kapasitas 120 tempat tidur.

Dengan jumlah itu, baru 10 persen saja pasien OTG yang dapat ditampung nantinya.

“Saat ini yang melakukan isolasi mandiri ada 1.101 orang. Artinya kita memerlukan kapasitas tempat tidur sebanyak itu,” kat Jubir GTPPC Kota Depok, Dadang Wihana, Jumat (9/10).

Diakui Dadang bahwa kebutuhan tempat isolasi bagi pasien OTG di Depok sangat mendesak.

Karena saat ini, ribuan pasien itu hanya bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Hal itu dikhawatirkan akan menimbulkan klaster baru keluarga dari OTG yang melakukan isolasi mandiri.

Jika pun nanti Wisma Makara UI sudah siap digunakan, pihaknya akan melakukan skala prioritas. Karena antara jumlah kapasitas yang tersedia dengan jumlah pasien sangat tidak sebanding.

“Maka yang harus dilakukan adalah memprioritaskan mereka yang isoman yang rumahnya tidak memenuhi syarat. Depok sudah menjalankan itu sebelumnya di RS Citra Medika dan RS HGA,” ucapnya.

Skala prioritas dilakukan tracing oleh pihak puskesmas terdekat yang kemudian dilaporkan ke Kampung Siaga Covid.

Selanjutnya dilakukan penjemputan ke tempat isolasi bagi yang masuk dalam skala prioritas. Urgensi dari tempat isolasi tersebut kata Dadang adalah untuk memutus mata rantai penyebaran.

Sehingga para OTG tidak akan bercampur dengan anggota keluarga lain yang masih sehat. “Bisa memutus lebih dari 50 persen,” tukasnya.

Ditargetkan, Wisma Makara UI sudah dapat digunakan pekan depan. Diakui dia bahwa ada kendala berupa aturan administratif sehingga lokasi itu belum bisa digunakan.

Dari aturan yang ada berdasarkan acuan BNPB menyebutkan bahwa lokasi yang bisa digunakan adalah hotel. Yang menjadi kendala adalah istilah antara hotel dan wisma.

“Kita sedang mengakses lagi ke BNPB terkait nomenklatur karena nomenklatur yang terkait dengan izin yang dikeluarkan oleh DKI itu namanya Wisma Makara meskipun statusnya seperti hotel,” katanya.

Pihaknya pun masih terus melakukan komunikasi dengan BNPB. Karena sebenarnya yang diperlukan hanya keterangan bahwa Wisma Makara adalah sama dengan hotel.

“Jadi nanti dikomunikasikan ke BNPB karena mereka meminta keterangan saja bahwa itu (Makara UI) adalah hotel.

Jadi, secara prinsip administrasi sebetulnya semuanya sudah disampaikan secara keseluruhan, hanya nomenklatur ini kan daerah menyiapkan nya untuk rekrutmen pegawai dan lain-lain. Iya betul (terkendala administratif).

Ini yang sedang dikoordinasikan dengan BNPB. padahal fungsi Wisma namanya aja Wisma Makara itu nomenklatur kayak bumi Wiyata atau Wisma Wiyata atau hotel,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Lokasi SIM Keliling Depok Hari Ini, Senin 22 Mei 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *