WartaDepok.com – Universitas Gunadarma bersama OmniSci dan PT. Epsindo Prima Sinergi menggelar webinar OmniSci Indonesia Summit 2020 dengan tema “Big Data, AI, dan Data Analytics.”
Webinar ini dilaksanakan guna meningkatkan awareness dan adopsi teknologi pengolahan data dan bagaimana mempercepat pengembangan sumber daya manusia di Indonesia yang mampu menguasai teknologi pengolahan data seperti Big Data, AI, dan Data Analytics.
”Webinar ini diharapkan menjadi suatu inspirasi pentingnya pengelolaan data dimana Indonesia memiliki data yang sangat besar, dan menampilkan data tersebut dalam visualisasi yang interaktif dan real time, menjadi insight yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan strategi dan bisnis, dan juga menjadi batu loncatan yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam mengelola teknologi pengolahan data seperti Big Data, Artificial Intelligence, dan Data Analytics,” kata Astie Darmayantie selaku panitia pelaksana, Kamis (3/12/2020).
Webinar diawali dengan pembukaan dan sambutan oleh rektor Universitas Gunadarma, Margianti.
Beberapa organisasi teknologi informasi juga turut mendukung kegiatan ini, diantaranya Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia (IPKIN), Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), dan Indonesia Artificial Intelligence Research Consortium (IARC).
Turut mendukung acara ini juga adalah NVIDIA sebagai pelopor teknologi parallel computing berbasis Graphical Processing Unit (GPU).
“Sebanyak 550 peserta ikut bergabung dalam online conference Zoom dan tambahan 540 views dari platform Youtube, sehingga total penayangan webinar ini adalah sekitar 1090 views,” tambahnya.
Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Nizam memaparkan tentang peluang munculnya pekerjaan baru berkat adanya inovasi AI di Indonesia.
Beliau juga menyampaikan perkembangan yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah, terutama bidang pendidikan, tentang percepatan pengembangan AI, yakni dari program kampus merdeka dan penguatan kurikulum IT untuk pendidikan dasar dan tinggi.
“Ini adalah peluang besar bagi kita semua untuk melakukan lompatan-lompatan, karena setiap kita mempunyai akses yang luas terhadap teknologi dan akses yang sangat luas terhadap pasar. Terlebih dengan hadirnya Artificial Intelligence technology, big data analytics dan Internet of Things.
Perubahan ini atau yang lebih kita kenal dengan Industry 4.0, telah mengancam 23 juta lapangan pekerjaan di Indonesia akan hilang dan akan digantikan oleh otomasi, tapi munculnya peluang dengan lahirnya pekerjan baru yang 2 kali lebih banyak dari yang hilang, melalui kreatifitas dan inovasi yang lahir dari teknologi dan pengetahuan,” kata Nizam.
Ketua Pelaksana Dewan TIK Nasional (WanTIKNas), Ilham A. Habibie menuturkan tentang pemanfaatan Big Data, AI, dan Data Analitik dalam mendukung transformasi digital.
Dikatakan bahwa keseriusan pemerintah dalam percepatan transformasi digital dengan memaparkan progress pemerintah Indonesia dalam mengelola Big Data dengan Perpres Satu Data. Teknologi Informasi dan Komunikasi itu sangat penting dan sangat mendasar.
Kemudian mengenai Perpres Satu Data ini juga sangat penting sebagai suatu kunci bagaimana kita menggapai masa depan yang lebih cerah berdasarkan pengolahan dan pengumpulan data dalam jumlah yang besar sekali yang diolah dengan menggunakan kecerdasan artificial.
“Kemudian adanya Strategi Nasional Kecerdasan Artificial ini diharapkan mendukung implementasi transformasi digital yang kita harapkan supaya kita sebagai bangsa dan negara bisa lebih maju di masa mendatang,” katanya.
Sementara itu Director Developer Ecosystem NVIDIA Ettikan K. Karuppiah memaparkan bahwa kebutuhan pengolahan data sekarang meningkat eksponensial, sekitar 3.000 kali lebih berat dibanding 4 tahun lalu.
Beliau juga menyampaikan teknologi terbaru dari NVIDIA bernama NVIDIA DGX A100 yang membantu banyak penelitian di dunia.
“Terkait pandemic COVID-19 dimana NVIDIA banyak membantu institusi terkait dalam pembuatan vaksin beragam virus yang dalam prosesnya membutuhkan tingkat komputasi yang masif,” katanya.
Tiga pembicara OmniSci, yakni Herfini Haryono selaku VP Vertical Industry Telco OmniSci, Ghulam Imaduddin selaku Solutions Engineering Director APAC OmniSci, dan Federal Solutions OmniSci, Adam Edelman menjelaskan lebih detail tentang solusi big data yang ditawarkan oleh OmniSci.
Kemudian melakukan demonstrasi penggunakan platform OmniSci Immerse sebagai platform visualisasi Big Data real time secara khusus kasus yang dibahas adalah bagaimana solusi yang ditawarkan OmniSci pada sektor Telco.
Dikatakan bahwa Telco memiliki data yang sangat besar sehingga membutuhkan pemrosesan data yang handal untuk membantu memberikan insight terhadap business process di perusahaan.
”Kemudian kasus yang dibahas berikutnya adalah mengenai bagaimana OmniSci dapat membantu dalam memonitoring dan tracing penderita COVID-19,” kata VP Verical Industry Telco OmnSci, Ghulam Imaduddin.