WartaDepok.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 (GTPPC) Kota Depok, Jawa Barat menyampaikan ada 1.101 orang pasien tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Kendati demikian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyarankan agar para pasien tanpa gejala ini diisolasi di rumah sakit, gedung, dan fasilitas negara. Sebab,
kondisi ini mengkhawatirkan karena bisa menjadikan klaster baru keluarga dari OTG yang melakukan isolasi mandiri.
“Saat ini yang melakukan isolasi mandiri ada 1.101 orang. Artinya kita memerlukan kapasitas tempat tidur sebanyak itu,” kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 (GTPPC) Kota Depok, Dadang, Kamis (8/10).
Melihat jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) di Depok, kata Dadang, kebutuhan tempat tidur bagi pasien OTG lebih dari seribu tempat tidur.
Namun pemerintah kota sendiri tegas Dadang, tidak sanggup menyediakan tempat tidur sebanyak itu.
Oleh karena itu yang dilakukan adalah dengan sistem prioritas. Artinya, tempat isolasi diperuntukkan bagi mereka yang rumahnya tidak memungkinkan untuk dilakukan isolasi mandiri.
“Maka yang harus dilakukan adalah memprioritaskan mereka yang isoman yang rumahnya tidak memenuhi syarat. Depok sudah menjalankan itu sebelumnya di RS Citra Medika dan RS HGA,” ungkapnya.
Untuk penentuan skala prioritas kata Dadang dilakukan tracing oleh pihak puskesmas.
Karena data yang masuk pada pihaknya tidak melihat status sosial.
“Metode kita adalah dilakukan tracing oleh puskesmas terdekat kemudian dilaporkan ke Kampung Siaga Covid. Kemudian dilakukan penjemputan ke tempat isolasi,” paparnya.
Dikatakan Dadang bahwa kebutuhan tempat isolasi pasien OTG memang sangat urgen.
Karena jika tidak disegerakan maka khawatir terbentuk klaster-klaster keluarga baru.
Dikatakan bahwa Depok sudah menginisiasi tempat isolasi bagi pasien OTG sejak awal.
“Dengan dua RS di Depok sudah ada MoU sejak beberapa bulan lalu. Di RS Citra Medika sekitar 60 bed, RS HGA sekitar 15 bed,” pungkasnya. (Wan/WD)












