HeadlinePeristiwa

Pihak Pabrik Bakso Klaim Limbah Sudah Dikelola, Warga: Tiap Hari Cium Bau Busuk

311
×

Pihak Pabrik Bakso Klaim Limbah Sudah Dikelola, Warga: Tiap Hari Cium Bau Busuk

Sebarkan artikel ini

WartaDepok.com – Pabrik bakso Selera Prima di wilayah RW04 Kelurahan Mekarsari,  Kecamatan Cimanggis yang sudah disegel oleh Pemerintah Kota Depok, namun pabrik tersebut masih beroperasi dan warga sekitar mencium bau busuk bertahun tahun.

Menangapi keluhan warga tersebut, pihak pabrik bakso menjelaskan bahwa pengelohan limbah pabrik sudah dikelola dengan baik.

Diakui pihak pabrik melalui HRD Selera Prima Sugino, pabrik pernah disegel DLHK soal pengelohan limbah pada Mei 2019.

“Setelah disegel. Kami olah dan sedot pakai mobil tinja tiap hari atau dua hari sekali,” katanya.

“Pihak DLHK kota dan Jabar sudah kontrol dan lihat langsung, sudah tidak ada pembuangan ke saluran. Kalau ada informasi (buang di saluran air) itu kan pro dan kontra, wajar ya,” katanya.

ia mengklaim,  akhir- akhir ini tidak ada laporan warga mengeluh soal bau limbah pabrik. Meski ada kata dia sudah dijembatani dan dimediasi.

“Dah gak ada dan aroma dah gak. Cuma suka ada yang lambat karena produk gak dibuang, maka sekarang gak boleh harus disedot karena sempet bau aromanya. Rutin dibuang,” kata dia.

Sementara itu, Tarwondo Dipuro warga yang langsung terdampak bau sudah tak dapat lagi menyembunyikan emosinya.

Bertahun-tahun hidup berdampingan dengan pabrik bakso yang menimbulkan limbah beraroma busuk.

Pencemaran tersebut menjadi alasan dirinya marah lantaran pabrik bakso Selera Prima tetap beroperasi di pemukiman warga RT 05/04 Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Depok.

Wondo ini tampak geram saat menjelaskan bagaimana nasibnya dan keluarga tercinta harus terus disuguhkan bau busuk dari limbah dan suara bising akibat proses produksi pabrik bakso milik Selera Prima.

“Saya dan keluarga saya setiap hari harus mencium bau busuk dari limbah mereka, belum lagi suara berisik mesin saat mereka sedang produksi,” kata Wondo di perumahan tempat tinggalnya, Jumat (19/6).

Wondo yang di rumahnya menggunakan air conditioner (AC) pun kerap mencium aroma busuk hingga ke semua sudut rumahnya.

Sehingga dinginnya Ac pun tak dapat dirasakannya dengan tenang lantaran bercampur dengan aroma busuk.

“Bayangkan kondisi seperti itu terus menerus saya alami selama bertahun-tahun ini. Ketenangan keluarga saya benar-benar terusik,” katanya dengan nada tegas.

Tak hanya itu, rumah Wondo yang menempel persis dengan pabrik bakso tersebut juga pernah didatangi kerumunan lalat hijau dari air limbah pabrik.

Saat itu, Wondo mengatakan tembok yang merupakan tempat pembuangan aliran limbah tiba-tiba jebol dan alirannya sampai ke pemukiman warga termasuk ke rumahnya.

“Itu lalat hijau sampai masuk ke rumah, baunya busuk luar biasa,” kata Wondo.

Hal senada juga dikatakan Lamtur Manulang yang rumahnya juga berhimpitan dengan pabrik bakso Selera.

Lamtur mengatakan, sebagai orang yang menjadi korban langsung dari limbah pabrik tersebut, dirinya tidak pernah diberitahukan oleh pihak pabrik bahwa disamping rumahnya itu akan didirikan pabrik.

Hanya bau dan bau lah yang bisa diketahui Lamtur yang kala itu melintas berbarenhan dengan aliran air berwarna putih yan mengalir di selokan kecil, namun Lamtur mengaku tak mengetahui dari mana asalnya.

“Sampai pada puncaknya, tiba-tiba jebol lah itu tembok yang alirannya lewat di depan jalanan rumah warga, sudah seperti kali,” katanya.

Pria yang telah belasan tahun tinggal dikawasan itu pun mengaku lansung menyambangi pabrik guna meminta pertanggung jawaban pemilik pabrik atas jebolnya air limbah.

“Saya datangi itu pabrik dan bilang ke pemiliknya, hari ini kamu minum juga itu air limbah,” tutur Lamtur menuturkan kembali perkataannya ketika bertemu pemilik pabrik.

BACA JUGA:  Kepala DLHK Ajak ASN Depok Menjadi Contoh Baik Pelaksanaan DCFD

Kini, keduanya yang merupakan perwakilan warga sekitar masih harus terus merasakan getirnya hidup berdampingan dengan pabrik yang berada di dalam area perumahan Mekarsari.

Entah sampai kapan warga merasakan aroma busuk dan bisingnya pabrik katanya telah disegel oleh Sat Pol PP Kota Depok pada Mei 2019 lalu.

“Kami meminta untuk segera di tutup dan dipindah pabrik itu, kami tidak ingin bertindak anarkis,” tandas Wondo.(wan/WD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *