WartaDepok.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok 2020 terus digelar meski di tengah Pandemi Covid-19.
Untuk pemilihan kepala daerah baru akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020.
Untuk meningkatkan partisipasi pada Pilkada Depok, Partai Keadilan Sejahteta (PKS) sudah siap berkampanye di tengah pandemi Covid-19 untuk menarik simpatis warga untuk memilih pasangan calon Walikota Mohammad Idris dan Wakil Walikota Imam Budi Hartono.
“Bismillah, apapun keputusan KPUD, dengan gaya kampanye apapun karena dalam masa pandemi covid-19. Insya Allah kita (PKS) laksanakan dengan sebaik mungkin,” kata Imam Budi Hartono, Selasa (29/9).
Imam Budi Hartono yang diusung oleh PKS tidak meragukan militansi para kader, simpatisan partai politik tersebut dan para relawan pejuang Idris-Imam Depok.
“Demi Depok lebih baik, lanjutkan dua periode dengan memilih Idris-Imam nomor urut 2,”kata Imam Budi Hartono.
Bahkan kata dia, mesin politik PKS sudah siap tempur. Kekuatan itu, menurut dia, sudah ditunjang oleh data survei yang memadai, sehingga PKS diklaim “sudah memegang cara memengaruhi warga untuk datang ke TPS” memilih Idris-Imam.
“Salah satu strategi kami yaitu kampanye door to door (dari pintu ke pintu). Militansi kader, soliditas struktur, merupakan pasukan berani mati yang datang ke seluruh warga di Depok, baik dia (warga) yang sudah ‘bermerk’ partai pendukung koalisi lain, apalagi yang mendukung koalisi kami,” ungkap Imam.
“PKS terkenal dengan itu. Kami sudah punya petanya, mana peta yang sudah hijau bagi kami, mana peta yang masih merah dan masih harus kami lakukan sosialisasi,” ujarnya.
Imam Budi Hartono, mengaku partainya yakni PKS sudah mempunyai data komplet mengenai persebaran calon pemilih di Pilkada Depok.
Bahkan, ia mengeklaim, warga yang di atas kertas ada di basis kubu lawan yakni Pradi Supriatna-Afifah Alia, justru berpeluang mendukung dirinya yang akan berduet dengan wali kota saat ini, Mohammad Idris.
“Hasil survei (PKS) memperlihatkan, ternyata (warga) yang memilih dalam Pilkada (Depok) ini tidak identik dengan partai pendukung. Kami mendapatkan data itu,” kata Imam. (Wan/WD)
