HeadlinePeristiwa

Proses Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru Terus Dilakukan

100
×

Proses Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru Terus Dilakukan

Sebarkan artikel ini

WartaDepok.com – Pencarian korban awan panas guguran (APG) Gunung Semeru terus dilakukan oleh Tim SAR BPBD dan para relawan. Hingga Senin (6/12/2021) pukul 17.00 ada 22 korban meninggal dunia dan 54 korban luka yang sudah mendapatkan perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Lumajang.

“Pencarian jenazah mengunakan alat berat di rumah yang terpendam bagian ujung sendiri paling dekat dengan aliran Sungai Lengkong. Ditemukan beberapa korban meninggal dunia tertimbun,” kata Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang, Indra Wibowo.

Proses evakuasi juga melibatkan komunitas offroader, sehingga diharapkan dapat menjangkau lokasi dengan medan yang sulit. Proses evakuasi korban dihentikan sekitar pukul 15.30 WIB karena kondisi cuaca yang hujan.

Dikatakannya, BPBD telah melakukan pemetaan terhadap daerah rawan ada zona merah merah, muda kuning, dan putih. Kalau putih berarti daerah aman, kalau merah, merah muda, dan kuning berarti masih ada material.

“Kalaupun terpaksa di zona kuning ini jangan dipakai untuk tempat tinggal, tapi kalau untuk berkebun, untuk menanam sayur dan sebagainya itu masih diperbolehkan, itu yang kita infokan kepada masyarakat,” katanya kepada salah satu stasiun televisi swasta, Selasa (7/12/2021).

Lebih lanjut dikatakannya, ke depan diusahakan mencari solusi, kalau pun relokasi masyarakat di tempat-tempat yang aman yang jauh dari jalur aliran lahar. “Memang daerah terdampak rata-rata banyak rumah yang tertimbun pasir, untuk zona kuning itu bisa dipakai tapi tidak untuk tempat tinggal,” ujarnya.

Sementara bagi masyarakat yang tidak mau relokasi dengan risiko harus bersiap-siap, harus paham, harus mewaspadai, kesiapsiagaan super tinggi dengan karakteristik gunung Semeru, itu yang harus dipahami oleh masyarakat.

“BPBD tidak akan mengizinkan masyarakat menempati daerah yang masih ada zona, tapi di sisi lain ada keterbatasan, ada tawaran agar jangan sampai masuk pada zona. Untuk kebutuhan sementara masih tercukupi, alat berat sudah ada, sembako masih cukup, hanya kita masih berhati-hati untuk melakukan penyisiran karena pasir dan debu sampai saat ini masih panas. Jadi keselamatan tim untuk penyisiran mencari korban juga harus kita utamakan,” katanya.

Berikut daftar sementara korban meninggal dunia yang sudah dievakuasi per tanggal 6 Desember 2021 pukul 17.00 WIB :

1. Poniyem, 50 tahun, Curah Kobokan RT 05 RW 07 Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo.

2. Bawon Triono, 33 Tahun, Curah Kobokan, Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo.

3. Yatipah, RT 15 RW 05 Curahkobokan.

4. Luluk, RT 15 RW 05 Curahkobokan.

5. Edy RT 15 RW 05 curahkobokan.

6. Edi Pranowo, Dusun Sriti Desa Sumberurip, Meninggal di RSUD Haryoto.

7. Cavella, Perempuan, 19 Kabondeli.

8. M. Roni, Laki-laki, 40 th, Desa Sumberwuluh.

9. Alfan, Laki-laki, 23 Kajar Kuning.

10. MR. X, IPJ RSUD

11. MR. X, IPJ RSUD

12. MR X, ditemukan di RT 16 RW 05 Curahkobokan (baru ditemukan)

13. MR X, ditemukan di RT 16 RW 05 Curahkobokan (baru ditemukan)

14. MR X, ditemukan di RT 16 RW 05 Curahkobokan (baru ditemukan)

15. Dafa, 14 tahun, Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh

16. Siti, 40 tahun, Kampung Renteng Dusun Kebondeli utara Desa Sumberwuluh.

17. Besut, 50 tahun, DusunKebonagung RT 01 RW 04 Desa Sumberwuluh.

18. Rani, 20 tahun, alamat Dusun Kebonagung, Desa Sumberwuluh.

19. Mistono 50 Th, Kampung Renteng Dusun Bondeli Selatan Desa Sumberwuluh.

20. Pupin 28 Th, Kampung Renteng Dsn. Bondeli Selatan Desa Sumberwuluh.

BACA JUGA:  PT Tjitatam Minta Lahannya Kembali

21. Wildan 16 Th, Kampung Renteng Dsn. Bondeli Selatan Desa Sumberwuluh.

22. MR. X, ditemukan di Kebondeli Selatan. (baru ditemukan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *