Humaniora

2020 Jalan Margonda Berbayar, Wakil Rakyat: Itu Sangat Lucu

58
×

2020 Jalan Margonda Berbayar, Wakil Rakyat: Itu Sangat Lucu

Sebarkan artikel ini
Foto : Jalan Margonda Depok akan diterapkan berbayar oleh BPTJ pada 2020.M. Irwan Supriyadi/WartaDepok.com)

WartaDepok.com – Rencana penerapan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar menuju Ibu Kota Jakarta oleh Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ), diterapkan salah satunya di Jalan Margonda Depok.

Penerapan jalan berbayar akan diterapkan pada 2020 di Jalan Margonda, Kota Depok, Jawa Barat mendapat tanggapan dari pemerintah kota tersebut.

“ERP baru tahap kajian BPTJ, belum ada pembicaraan dengan Pemkot Depok terkait implementasi di tahun 2020,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Dadang Wahana , Jumat (15/11/2019).

Meski begitu, Dadang mengakui pernah berkomunikasi dengan BPTJ pada Rabu (13/11/2019) membahas soal LRT Cibubur -Baranangsiang dan tidak ada pembicaraan hal tersebut yaitu Jalan Margonda berbayar.

Bahkan dirinya baru mengetahui adanya rencana BPTJ akan menerapkan Jalan Margonda berbayar dari media.

“Hari Rabu 13 November kemarin saya bertemu Kepala BPTJ untuk bahas LRT Cibubur-Baranangsiang dan tidak ada pembicaraan hal tersebut, ” tutur Dadang.

Kendati demikian, pembahasan soal Margonda berbayar memang sudah dibahas oleh BPTJ di Bandung pada bulan lalu. Tetapi sambung Dadang, belum kepada road map dan implementasinya.

Oleh sebab itu, kata dia, Pemkot Depok mengatasi kemacetan di Jalan Margonda masih fokus pada pembenahan infrastruktur dan transportasi publik.

“Pemerintah Pusat lebih memahami dalam proses penyusunan sebuah kebijakan dan tentunya akan melibatkan banyak pihak sebelum kebijakan diambil. Dan BPTJ sangat responsif dengan Kota Depok,” kata Dadang.

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat Imam Budi Hartono menyatakan bahwa kebijakan BPTJ menerapkan Jalan Margonda berbayar di 2020 sangat lucu.

Menurut dia, Jalan Margonda bukan dibuat oleh BPTJ. Lalu jika jalan tersebut diterapkan program ERP akan menjadi protes keras dari masyarakat.

“Ya kalau mau berbayar, BPTJ buat jalan sendiri lah. Kaya jalan tol itu bisa menjadi alternatif orang yang gak masuk Jalan Margonda. Tidak cocok lah,” tegas Politikus PKS ini.

Sebenarnya kata Imam Budi Hartono, sudah ada trobosan untuk mengatasi kemacetan Jalan Margonda, yaitu adanya jalur Tol Cijago dan Desari.

Kedua jalur tol itu sudah menjadi alternatif bagi warga Depok yang tinggal di bagian Timur dan Barat tidak melintasi Jalan Margonda untuk menuju Jakarta atau sebaliknya.

” Itu sudah menjadi alternatif orang tidak masuk Jalan Margonda. Cukup lewat tol tidak harus ke jalan Margonda. Potongan tol itu mengurangi beban Margonda, ” pungkas pria yang sering disapa IBH. (Wan/WD)

BACA JUGA:  Disnaker Depok Buka Layanan Gebyar Potong Rambut Gratis, Buruan Daftar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *