WARTADEPOK.COM – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) membantah kabar yang mengaitkan kampus dengan kegiatan Yayasan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa). Kegiatan itu menghadirkan Prof. Dr. Ronit Ricci dari Jerusalem University, seorang akademisi yang kemudian dipersoalkan karena latar belakangnya.
Publik sempat menganggap acara tersebut diselenggarakan UI. Dekan FIB UI, Bondan Kanumoyoso, menegaskan anggapan itu keliru.
“Yayasan Manassa bukan bagian dari UI. Mereka hanya menggunakan ruang Laboratorium Filologi. Kepengurusan mereka murni perorangan, tidak ada struktur atau program resmi UI di sana,” kata Bondan, Rabu (17/5/2025), dilansir Indonesia Update (induk Warta Depok).
Bondan menyatakan pihaknya terkejut ketika logo UI muncul dalam materi publikasi acara tanpa seizin dan sepengetahuan universitas. “Penggunaan logo UI tanpa sepengetahuan dan izin dari UI,” ujarnya.
Menurut Bondan, tindakan sepihak itu justru menimbulkan kesalahpahaman sekaligus merugikan reputasi universitas.
“Kami menolak segala penggunaan nama UI untuk kegiatan yang tanpa seizin UI. Universitas Indonesia tidak ada kaitannya dengan Manassa, apalagi dengan isu politik internasional yang berkembang,” katanya.
Bondan menambahkan, UI tetap menghormati kebebasan akademik. Namun, ia menegaskan kebebasan tersebut tidak berarti simbol universitas bisa digunakan semaunya. “Kami harap masyarakat memahami bahwa ini murni inisiatif pihak luar, bukan kegiatan resmi Universitas Indonesia,” pungkasnya. (mam/*)












