HeadlineHumaniora

KMI 2025 Bahas Globalisasi Karya, Reformasi Royalti dan Kekuatan Ekonomi Musik Nasional

23
×

KMI 2025 Bahas Globalisasi Karya, Reformasi Royalti dan Kekuatan Ekonomi Musik Nasional

Sebarkan artikel ini

WartaDepok.com – Pelaksanaan Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 memasuki hari kedua pada Kamis (9/10/2025) dengan sesi diskusi yang semakin dinamis. Tiga isu strategis mulai dari globalisasi karya, reformasi royalti, hingga potensi ekonomi, menjadi fokus utama pembahasan para pemangku kepentingan ekosistem musik nasional.

Sesi pertama mengangkat tajuk “Jalur Lokal ke Global: Menyiapkan Musisi dan Karya Indonesia mendunia”. Pembahasan ini menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, peningkatan kapasitas musisi, serta penguatan infrastruktur promosi agar karya musik Indonesia mampu bersaing dan diakui di kancah global.

Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Ahmad Mahendra, menegaskan pentingnya intervensi pemerintah yang terukur dalam ekosistem musik.

Kemenbud saat ini tengah memetakan indikator yang jelas untuk musik, mencontoh keberhasilan industri film nasional yang kini sukses meraih prestasi internasional, seperti film Pangku.

“Tanda-tanda pemajuan kebudayaan terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama pada jumlah produksi, penonton, dan kehadiran di festival internasional,” jelas Ahmad Mahendra.

Selain KMI 2025, Kemenbud juga memperkuat ekosistem musik melalui berbagai program, di antaranya Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI), AMI, Panggung Maestro, LOKOVASIA, dan Keroncong Svaranusa.

Sesi kedua membahas isu krusial yang selama ini menjadi sorotan, yakni “Reformasi Pengelolaan Royalti Musik”. Para narasumber membedah sistem pengumpulan dan distribusi royalti.

Sistem yang ada dinilai masih memerlukan peningkatan transparansi dan efisiensi guna memberikan keadilan optimal bagi para pencipta, performer, dan seluruh pelaku industri lainnya.

Sesi ketiga semakin mempertegas peran musik dalam pembangunan nasional dengan tema “Musik sebagai Kekuatan Ekonomi Baru”. Diskusi dalam sesi ini menekankan potensi besar industri musik sebagai salah satu penggerak utama ekonomi kreatif nasional.

Fokus bahasan meliputi peluang investasi, pengembangan pasar digital yang terus meluas, serta kontribusi konkret industri musik terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan devisa negara.

Dari ketiga sesi utama yang digelar hari ini, dihasilkan sejumlah rekomendasi strategis. Hasil rumusan ini diharapkan dapat menjadi acuan bersama bagi pemerintah, pelaku industri, dan komunitas musik Indonesia dalam menyusun kebijakan dan langkah konkret ke depan.

KMI 2025 akan berlanjut dengan berbagai kegiatan hingga hari penutupan, membawa semangat kolektif untuk memajukan musik Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing global. (*)

BACA JUGA:  Tingkatkan Semangat Mitra, BPS Depok Gelar Lomba Fotografi Pendataan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *