WartaDepok.com – Uji coba sistem kanalisasi 2-1 di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor gagal. Polisi kembali melakukan buka tutup di jalur tersebut.
Anggota DPRD Jawa Barat, Imam Budi Hartono mengatakan, uji coba sistem kanalisasi 2-1 tidak tepat diterapkan di Jalur Puncak.
“Kalo menurut saya tidak (efektif sistem 2-1). Wilayah Puncak itu sejarah dan banyak pusat wisata sehingga banyak yang ingin berlibur ke sana, tapi ada juga yang ingin lewat saja seperri ke Cipanas atau Cianjur, bahkan ke Bandung, ” kata Imam Budi Hartono ketika dikonfirmasi, Rabu (30/10).
Ia mengatakan langkah pemerintah Kabupaten Bogor, BPTJ, dan kepolisian membuat rekayasa sistem tersebut untuk mengurangi kemacetan di jalur Puncak.
Meski demikian hal itu langkah baik. Namun kata dia, ada dua cara agar Puncak tidak macet lagi.
“Pertama bangun jalur Puncak 2 dan LRT yaitu moda transportasi masal sehingga orang yang mau wisata ke Puncak cukup naik LRT saja, ” ulas Politisi Partai Keadilan Sejahtera.
Lanjut Imam mengatakan, dua cara itu pihaknya akan mendorong segera terwujudnya jalur Puncak 2.
Sehingga, distribusi lalu lintas terbagi dan dapat mengurangi volume kendaraan di Jalur Puncak sehingga tidak menumpuk.
“Kalau Puncak 2 itu sudah keputusan yang tercantum dalam perda Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRW) . RTRW ini adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah yang dijadikan acuan untuk perencanaan jangka panjang. Bahkan, perubahan perda RTRW Jabar 2019 lalu sedang dievaluasi Depdagri, ” jelas Imam Budi Hartono.
Lalu ia berharap, Tol Bogor- Ciawi- Sukabumi (Bocimi ) juga dapat mengurangi volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut.
“Mudah-mudahan juga kalau nanti Tol Bocimi hadir dapat juga mengurangi volume kendaraan yang lewat sana, ” pungkasnya. (Wan/WD)