WartaDepok.com – Relasi ‘panas’ antara partai Gerindra dan PKS tak mempengaruhi para calon wali kota yang diusungnya. Ya, dalam beberapa pekan terakhir, kedua kubu mengisyaratkan berpisah dalam Pilkada Depok 2020.
Situasi kontras terlihat pada Politikus PKS, Imam Budi Hartono (IBH) dan Politikus Gerindra, Pradi Supriatna. Keduanya bertemu di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat.
Sebagai informasi, IBH saat ini tercatat sebagai Anggota DPRD Provinsi Jabar. Pradi sendiri adalah wakil wali kota Depok.
“Sudah lama bang PS ingin ketemu saya. Tapi belum sempat. Kebetulan dia (PS) ada acara di Gedung Sate, pulangnya menyempatkan diri mampir ke DPRD Jawa Barat lalu ke Fraksi PKS Jawa Barat,” kata Imam Budi kepada WartaDepok.com, Kamis (12/9).
Dalam pertemuan itu Pradi kata Imam menyingung soal Pilkada. Di mana dari survei ada tiga nama yang bagus untuk maju di Pilkada 2020.
Ketiga nama ini antara lain, Pradi Supriatna, Imam Budi Hartono, dan Mohammad Idris (MI) Wali Kota Depok.
“Kita (IBH-PS) membaca sepertinya di Pilkada Depok nanti diperkirakan akan mengerucut pasangan MI – PS atau, PS – IBH atau, MI – IBH atau, IBH – PS,” tutur Imam.
“Yang mengemukan tiga orang itu, pasti ada yang lain tapi belum terlihat, karena ada beberapa alasannya,” ujarnya.
Alasanya sambung Imam menyebutkan,
ada teman-teman di DPRD Depok dari beberapa partai politik, tapi mereka realtif mencari aman karena berisiko terhadap melepas jabatannya.
Juga terlihat dari beberapa media, mereka maunya sama MI, ini bisa dibaca cari aman.
“Jabatan dewan lepas peluang besar jadi wakil walikota,” kata dia.
Lalu kata dia lagi, partai politik yang memiliki tiket di Pilkada Depok 2020 hanya tiga partai politik yaitu, PKS, Gerindra dan PDIP.
“Kan tokoh yang muncul ada tiga itu, yaitu IBH, MI dan PS. Ada juga politisi berinisial MH, tapi dia bicara di media juga tetap maunya sama MI,” ulasnya.
Ia pun memastikan di Pilkada Depok ini juga akan muncul nama selain politisi Depok atau orang dropan dari pusat.
Bisa juga kata dia, orang luar tokoh politik yang akan berdampingan dengan MI, PS, atau dengan IBH dirinya.
“Juga akan ada muncul nama Babai dan HTA (Hendrik Tangke Allo), tapi apakah berani bertarung? Menurut saya tidak,” pungkasnya. (Wan/WD)