WartaDepok.com – Hari ini sebanyak 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok terpilih bakal menjalani prosesi pelantikan. Pelantikan tersebut menelan anggaran sekira Rp 600 juta.
Dari angka tersebut, salah satunya digunakan untuk membiayai fasilitas penginapan di hotel mewah.
Ketua DPRD Depok, Hendrik Tangke Allo yang juga kembali terpilih sebagai anggota dewan periode 2019-2024 membenarkan informasi tersebut.
Namun ia mengaku sangat menyayangkan jika dana yang digelontorkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) harus sebesar itu.
“Proses pelantikan ini cukup dilakukan secara sederhana, sidang paripurna biasa tidak menghambur-hamburkan APBD,” katanya pada awak media.
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, anggaran Rp 600 juta untuk biaya pelantikan anggota dewan sebaiknya dialokasikan kepada hal yang lebih bermanfaat untuk kepentingan umum dan pro kepada rakyat.
“Rp 600 juta itu kalau kita bangun jalan baru bisa berapa kilo atau dikasih untuk biaya sekolah, pendidikan,” ujar Hendrik.
Terkait hal itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Depok ini pun menginstruksikan seluruh fraksi-nya untuk tidak menggunakan fasilitas penginapan yang merupakan salah satu point dari besarnya anggaran tersebut.
“Kami fraksi PDI Perjuangan besok tidak akan mengambil fasilitas penginapan di hotel Margocity yang dikarantina bagi anggota dewan terpilih. Tapi sekedar untuk ngumpul jalan dari sana, atau star bareng-bareng menjadi bagian dari pelantikan tidak masalah.”
Ketika disinggung lebih jauh soal rincian anggaran Rp 600 juta tersebut, Hendrik mengaku dirinya tidak tahu secara detail. Menurutnya, itu adalah kewenangan Sekertaris Dewan (Sekwan).
“Kewenangan sekwan semua kami angota dewan hanya ikut bae (aja), tapi kami punya sikap. Kami hargai itu, tapi kami tidak akan ambil itu takut beresiko kedepan. Dari aturan beresiko maka kami tidak gunakan. Kalau Rp 600 juta saya pikir terlalu besar. Mungkin karena ada pnginapan hotel-nya,” tutur dia.
Lebih lanjut ketika ditanya soal biaya pelantikan pada tahun sebelumya, Hendrik mengaku lupa. “Kalau tahun lalu saya lupa. Tapi tahun lalu pun kami tidak nginap. Kami hanya datang pagi kumpul ikut protokolernya kemudian berangkat sama-sama karena ada upacara.”