HeadlinePeristiwa

KRL Miliki Potensi Tinggi Penularan Virus Corona, Penumpang: Tiap Turun Saya Ke Toilet Cuci Tangan

127
×

KRL Miliki Potensi Tinggi Penularan Virus Corona, Penumpang: Tiap Turun Saya Ke Toilet Cuci Tangan

Sebarkan artikel ini
Situasi di dalam KRL. (M. Irwan Supriyadi/WartaDepok.com)

WartaDepok.com – Pasca dinyatakan rute Kereta Rel Listrik (KRL) memiliki risiko tinggi penyebaran virus Corona atau Covid -19 aktivitas Stasiun Depok Lama dan Baru seperti berjalan biasa.

Dari pantauan WartaDepok.com dua stasiun masih banyak orang yang menggunakan masker.

Mereka para penumpang menggunakan masker untuk menghindari potensi tertular virus Corona.

Menanggapi hal itu, salah satu pengguna transportasi massal Andri mengaku ngeri dengan pernyataan KRL memiliki penyebaran virus Corona tinggi. Sebab, dirinya setiap hari kerja menggunakan KRL dari Stasiun Depok ke Jakarta.

“Waduh, ngeri juga ya. Kalau pribadi. Saya pake masker, khawatir tertular karena kan di KRL padat,” kata Andri ketika ditemui di Stasiun Depok Lama, Kamis (12/3/2020).

Stasiun Depok Baru. (M. Irwan Supriyadi/WartaDepok.com)

Untuk mencegah penularan virus Corona, ia menggunakan masker dan setiap kali turun dari KRL langsung ke toilet untuk mencuci tangan.

Langkah itu dilakukan untuk melindungi dirinya dari penularan virus dari China.

“Melindungi diri aja kan kita gak tau siapa yang lagi mengalami penyakit itu di dalam kereta. Sebab kita naik angkutan massal tiap hari, ” ucap pria yang bekerja di perusahaan BUMN ini.

“Wabah virus Corona mudah tertular di KRL pribadi gak panik. Tapi kasihan juga kalau kita kenapa kenapa. Orang rumah juga pasti repot, ” ucap Andri.

Selain Andri, ada Indah pengguna KRL. Ia sudah mengetahui kalau virus Corona mudah menular di tempat keramaian seperti KRL.

“Saya juga tahu. KRL itu punya potensi tinggi penularan. Mau gimana lagi, kita penggguna KRL waspada aja dan berdoa sama berserah diri, ” kata Indah.

Lalu Merlina, pengguna KRL lainya mengaku biasa saja. Kata dia, virus itu sebuah penyakit pasti ada obatnya dan pencegahan.

“Kan sekarang belum ada obat ya. Paling tidak saya cegah pakai masker kalau naik kereta. Panik gak ya. Berdoa saja, karena kan di ajaran agama kalau ada wabah penyakit cukup berdoa dan ikuti pencegahan yang diberikan pemerintah, ” kata Merlina. (Wan/WD)

BACA JUGA:  PT Tjitatam Minta Lahannya Kembali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *