BalaikotaHeadline

Wali Kota Depok Komitmen Tangani Kemacetan, Sarpras Pendidikan, dan Fasilitas Kesehatan

13
×

Wali Kota Depok Komitmen Tangani Kemacetan, Sarpras Pendidikan, dan Fasilitas Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Depok, Supian Suri saat menjadi pembina apel pagi di Lapangan Balai Kota Depok, Senin (03/03/25).

WartaDepok.com – Wali Kota Depok, Supian Suri, menegaskan komitmennya menangani berbagai persoalan di Kota Depok dengan langkah konkret, khususnya mengenai kemacetan, sarana prasarana (sarpras) pendidikan, dan fasilitas kesehatan.

Di persoalan kemacetan, Supian Suri menyoroti titik-titik di beberapa lokasi krusial, seperti keluar Tol Sawangan, Parung Bingung, Jalan Raya Keadilan menuju Arco, Jalan Pemuda serta Tugu Batu.

“Perlu adanya pelebaran jalan agar arus kendaraan lebih lancar dan tidak terhambat oleh persimpangan yang sempit,” kata Supian Suri saat memimpin apel pagi di Lapangan Balai Kota Depok, Senin (03/03/25).

Titik-titik kemacetan itulah yang menurut Supian Suri, paling krusial untuk arah Sawangan. Sebab, setelah Sekolah Yapan mengarah ke pertigaan Bojongsari hanya jalan Abdul Wahab dan pertigaan Pengasinan yang menjadi titik kemacetan.

“Jadi saya optimis, yakin, mudah-mudahan, sekali lagi ini menjadi PR yang harus kami selesaikan dan pentingnya harus mendapat dukungan dari Bapak dan Ibu semua dalam tugas fungsinya masing-masing,” kata Supian Suri.

Selanjutnya di persoalan kondisi sarpras pendidikan di Kota Depok. Dia menuturkan, masih ada gedung sekolah negeri di Depok yang tidak lagi representatif.

Oleh karena itu, renovasi dan pembangunan fasilitas pendidikan akan menjadi prioritas.

“Jangan berharap kualitas pendidikan meningkat jika sarana dan prasarananya tidak mendukung. Saya minta Dinas Pendidikan (Disdik) segera mengecek kondisi sekolah, terutama toilet, agar laik dan bersih untuk anak-anak kita,” tegasnya.

Tak hanya itu, tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) juga menjadi sorotan. Supian Suri menegaskan agar tidak boleh ada praktik titip-menitip siswa dalam tahapan PPDB tahun ini.

Menurutnya, kuota per kelas harus sesuai standar agar proses kegiatan belajar mengajar (KBM) lebih efektif.

“Tidak bisa terbayang kalau satu rombongan belajar (rombel) yang harusnya dibatasi 36 misalnya bisa ada 45 orang di sana. Bagaimana mereka bisa konsentrasi untuk benar-benar bisa belajar,” tegasnya.

Kemudian, persoalan di bidang kesehatan, Supian Suri mengatakan, ada empat Puskesmas yang harus segera direlokasi karena lokasi saat ini dianggap tidak layak. Seperti yang ada di bawah sutet atau di lahan sempit.

Selain itu, sambung dia, masih ada 14 Puskesmas yang belum terbangun dan menjadi harapan masyarakat Kota Depok.

“Fasilitas kesehatan harus kita tingkatkan. Relokasi dan pembangunan baru Puskesmas akan segera kami upayakan demi pelayanan yang lebih baik bagi warga Depok,” terangnya.

Supian Suri pun mengajak seluruh aparatur pemerintahan dan masyarakat untuk bersama-sama mendukung program pembangunan Kota Depok.

Dia optimistis dengan kerja sama dan tekad yang kuat, Depok dapat menjadi kota yang lebih maju dan nyaman bagi warganya.

“Dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak, kita bisa menjadikan pendidikan dan kesehatan sebagai investasi terbaik bagi masa depan Depok,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Bersama DPR, Wali Kota Tinjau Sejumlah Titik Pelebaran Jalan Raya Sawangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *